PERAN TOKOH ADAT (MOSALAKI) DALAM MENYELESAIKAN SANGKETA TANAH ULAYAT DI DESA FATAATU TIMUR KECAMATAN WEWARIA KABUPATEN ENDE PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DITINJAU DARI PEARTURAN DAERAH KABUPATEN ENDE NOMOR 2 TAHUN 2017

WILFRIDUS XAVERIUS, DALA (2025) PERAN TOKOH ADAT (MOSALAKI) DALAM MENYELESAIKAN SANGKETA TANAH ULAYAT DI DESA FATAATU TIMUR KECAMATAN WEWARIA KABUPATEN ENDE PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DITINJAU DARI PEARTURAN DAERAH KABUPATEN ENDE NOMOR 2 TAHUN 2017. Skripsi thesis, UNIVERSITAS FLORES.

[img] Text (COVER)
cover.pdf

Download (1MB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (172kB) | Request a copy
[img] Text (BAB II)
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (63kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (208kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (112kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (53kB) | Request a copy
[img] Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

ABSTRAK WILFRIDUS XAVERIUS DALA NIM 2020110356. PERAAN LEMBAGA ADAT (MOSALAKI) DALAM MENYELESAIKAN SENGKETA TANAH ULAYAT DI DESA FATAATU TIMUR, KECAMATAN WEWARIA, KABUPATEN ENDE, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DITINJAU DARI PERATURAN DAERAH KABPATEN ENDE NOMOR 2 TAHUN 2017 Di Desa Fataatu timur, Kecamatan Wewaria Kabupaten Ende Flores Nusa Tenggara Timur dalam menyelesaikan sengketa tanah ulayat masih banyak menggunakan lembaga di luar Pengadilan. Di Wilayah ini masih banyak tanahtanah ulayat milik masyarakat hukum adat yang sering menimbulkan sengketa kepentingan (interest conflict). Metode penenelitian yang digunakan adalah yuridis sosiologis sedangkan pendekatan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis sosiologis. Sebagai populasi adalah masyarakat Desa Fataatu timur, Kecamatan Wewaria, Kabupaten Ende Flores Nusa Tenggara Timur yang pernah mengalami sengketa tanah yang kemudian diambil sebagai sampel yaitu kampong Wolowajo dan Nualesu. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh melalui wawancara dan data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer yang berupa peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan objek yang diteliti, bahan hukum sekunder yang berupa buku-buku, karya tulis ilmiah serta bahan hukum tersier yang berupa kamus Bahasa Indonesia. Data yang diperoleh kemudian dianalisa secara kualitatif. Peranan Lembaga adat dalam menyelesaikan sengketa tanah ulayat adalah sebagai hakim perdamaian dalam persidangan adat dan sebagai pengambil keputusan adat yang mana pihak-pihak tersebut mengikat pada keputusan yang bersengketa. Sedangkan hambatan yang sering terjadi dalam penyelesaian sengketa tanah ulayat melalui Tokoh adat adalah faktor internal yang disebabkan oleh saksi tidak mau menjadi saksi, ketidakjelasan batas tanah dan ketidakjelasan pemilik tanah. Faktor eksternal yang berasal dari pihak ketiga yang muncul pada saat musyawarah sengketa telah menemukan solusinya para pihak juga telah sepakat kemudian terdapat pihak lainnya mengajukan keberatan sehingga muncul masalah baru. Kesimpulan dari hasil penelitian ini diketahui bahwa Peranan Kepala Adat yaitu Tokoh Adat sangat berperan terhadap penyelesaian sengketa tanah-tanah ulayat karena Kepala Adat dianggap sebagai hakim perdamaian antara masyarakat dalam menyelesaiakan sengketa tanah ulayat dan tempat bersandarnya anggota masyarakat adat untuk menyelesaikan masalahnya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Kata kunci: Sengketa tanah ulayat, peranan Tokoh Adat dan penyelesaian sengketa
Subjects: H Ilmu Hukum > Hukum dan Perkembangan Masyarakat
H Ilmu Hukum > Hukum Acara
Divisions: Fakultas Hukum > Program Studi Ilmu Hukum
Depositing User: perpus takaan uniflor
Date Deposited: 14 Jan 2025 03:10
Last Modified: 14 Jan 2025 03:10
URI: http://180.250.177.156/id/eprint/3576

Actions (login required)

View Item View Item