DIMAS AQSHAL, KUNCORO JATI (0008) PENEGAKAN HUKUM DENGAN PENDEKATAN KEADILAN RESTORATIF TERHADAP PELAKU PERKARA PENGANIAYAAN DI LIHAT DARI PERATURAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2020 TENTANG PENGHENTIAN PENUNTUTAN BERDASARKAN KEADILAN RESTORATIF (Studi Kasus di Kejaksaan Negeri Ende). Skripsi thesis, UNIVERSITAS FLORES.
![]() |
Text
1. Cover dll.pdf Download (708kB) |
![]() |
Text
2. BAB I.pdf Download (285kB) |
![]() |
Text
3. BAB II.pdf Download (281kB) |
![]() |
Text
4. BAB III.pdf Download (278kB) |
![]() |
Text
5. BAB IV.pdf Download (240kB) |
![]() |
Text
6. BAB V DAN DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (232kB) |
![]() |
Text
7. LAMPIRAN.pdf Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK Skripsi ini berjudul: Penegakan Hukum Dengan Pendekatan Keadilan Restoratif Terhadap Pelaku Perkara Penganiayaan Di Lihat Dari Peraturan Kejaksaan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2020 Tentang Penghentian Penuntutan Berdasarkan Keadilan Restoratif (Studi Kasus Di Kejaksaan Negeri Ende), Dimas Aqshal Kuncoro Jati, Nim: 2021110831 Penegakan hukum dalam perkara pidana di Indonesia saat ini mulai mengedepankan pendekatan keadilan restoratif sebagai alternatif penyelesaian perkara di luar proses peradilan konvensional. Salah satu regulasi yang mengatur hal ini adalah Peraturan Kejaksaan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2020 tentang Penghentian Penuntutan Berdasarkan Keadilan Restoratif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan keadilan restoratif dalam perkara tindak pidana penganiayaan di Kejaksaan Negeri Ende serta mengidentifikasi faktorfaktor yang memengaruhi inkonsistensi penerapannya. Metode yang digunakan adalah penelitian hukum empiris dengan pendekatan yuridis-sosiologis, melalui wawancara dengan pihak kejaksaan, korban, pelaku, dan pihak terkait lainnya, serta studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan keadilan restoratif pada kasus Winda Dewanti berhasil karena tercapainya kesepakatan damai, sedangkan pada kasus Rustam Efendi gagal karena penolakan dari pihak korban. Faktor internal seperti perbedaan persepsi jaksa, kurangnya pelatihan, dan beban kerja tinggi, serta faktor eksternal seperti penolakan korban, intervensi pihak luar, dan ketiadaan mediator profesional, menjadi penyebab inkonsistensi pelaksanaan keadilan restoratif. Oleh karena itu, perlu adanya penguatan regulasi, pelatihan bagi jaksa, dan pembentukan lembaga pendukung untuk memastikan bahwa keadilan restoratif dapat diterapkan secara adil, transparan, dan berpihak pada pemulihan korban.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci: Penegakan Hukum, Keadilan Restoratif. |
Subjects: | H Ilmu Hukum > Hukum Pidana |
Divisions: | Fakultas Hukum > Program Studi Ilmu Hukum |
Depositing User: | perpus takaan uniflor |
Date Deposited: | 09 Oct 2025 02:27 |
Last Modified: | 09 Oct 2025 02:27 |
URI: | http://180.250.177.156/id/eprint/4119 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |