SOPHIANI BINTANG, PRINCHESSHA PAUT (2025) PERAN TOKOH ADAT (RATO) DALAM MENYELESAIKAN PERKAWINAN BAWA LARI PEREMPUAN (KEDU NGINDI MAWINNE) MENURUT ADAT GOLUKAPABAL DI DESA WEE RAME KECAMATAN WEWEWA TENGAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS FLORES.
|
Text (COVER)
COVER1.pdf Download (1MB) |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (418kB) | Request a copy |
|
|
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (388kB) | Request a copy |
|
|
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (465kB) | Request a copy |
|
|
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (300kB) | Request a copy |
|
|
Text (BAB V)
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (206kB) | Request a copy |
|
|
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK “Peran Tokoh Adat (Rato) Dalam Menyelesaikan Perkawinan Bawa Lari Perempuan (Kedu Ngindi Mawinne) Menurut Adat Golukapabal Di Desa Wee Rame Kecamatan Wewewa Tengah Kabupaten Sumba Barat Daya” Disusun oleh. Sophiani Bintang Princhessha Paut : 2021110780 Konsep perkawinan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang perkawinan, namun dalam hal perkawinan adat secara utuh belum diatur. Negara mengikuti adanya keberadaan masyarakat hukum adat yang hidup dan masih tetap diakui keberadaannya. Dengan belum ada aturan pasti terhadap perkawinan adat, hal ini secara tidak langsung mengikis Adat Golukapabal masyarakat Desa Wee Rame yang dimana keberadaan Adat Golukapabal yang sesungguhnya tentu untuk menyelesaiakn masalah dalam masyarakat termasuk didalam menyelesaikan masalah kedua belah pihak yang mengadakan perkawinan bawa lari perempuan (Kedu Ngini Mawinne) disaat perselisihan itu terjadi. Dengan demikian permasalahan yang diangkat dalam peneliti ini yaitu bagaimana peran dan hambatan Tokoh Adat (Rato) dalam menyelesaikan perkawinan bawa lari perempuan (Kedu Ngindi Mawinne). Tujuan untuk mengetahui peran dan hambatan Tokoh Adat (Rato) dalam meyelesaikan masalah perkawinan bawa lari perempuan (Kedu Ngindi Mawinne) dalam masyarakat Desa Wee Rame Kecamatan Wewewa Tengah Kabupaten Sumba Barat Daya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Peran Tokoh adat (Rato) dalam menyelesaikan perkawinan bawa lari perempuan (Kedu Ngindi Mawinne) yang terjadi di masyarakat adat Golukapabal Desa Wee Rame, Kecamatan Wewewa Tengah, Kabupaten Sumba Barat Daya dan Apa faktor penghambat Tokoh Adat (Rato) belum memberikan sanksi adat bagi pasangan yang melakukan perkawinan bawa lari perempuan (Kedu Ngindi Mawinne) yang terjadi di Golukapabal Desa Wee Rame, Kecamatan Wewewa Tengah, Kabupaten Sumba Barat Daya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian empiris dan pendekatan yuridis sosiologis dalam hal ini peneliti mengkaji ketentuan hukum yang berlaku dan apa yang terjadi di masyarakat atau keadaan sebenarnya belum sesuai dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 Tentang Perkawinan. Kata Kunci : Peran Tokoh Adat, Perkawinan Bawa Lari.
| Item Type: | Thesis (Skripsi) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci : Peran Tokoh Adat, Perkawinan Bawa Lari. |
| Subjects: | H Ilmu Hukum > Hukum dan Perkembangan Masyarakat H Ilmu Hukum > Hukum Lingkungan dan Tata Ruang |
| Divisions: | Fakultas Hukum > Program Studi Ilmu Hukum |
| Depositing User: | perpus takaan uniflor |
| Date Deposited: | 25 Nov 2025 02:33 |
| Last Modified: | 25 Nov 2025 02:33 |
| URI: | http://180.250.177.156/id/eprint/4171 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
