PENYELESAIAN SENGKETA WARISAN DI DESA RIANGBARING DI TINJAU DARI HUKUM ADAT LAMAHOLOT DI KECAMATAN ILE BURA KABUPATEN FLORES TIMUR

VIRGINIA BAO, DARAN (2025) PENYELESAIAN SENGKETA WARISAN DI DESA RIANGBARING DI TINJAU DARI HUKUM ADAT LAMAHOLOT DI KECAMATAN ILE BURA KABUPATEN FLORES TIMUR. Skripsi thesis, UNIVERSITAS FLORES.

[img] Text (COVER)
COVER DLL (3).pdf

Download (747kB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (533kB) | Request a copy
[img] Text (BAB II)
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (360kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
BAB III (6).pdf
Restricted to Registered users only

Download (517kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
BAB IV (6).pdf
Restricted to Registered users only

Download (310kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
BAB V DAN DAFTAR PUSTAKA (5).pdf
Restricted to Registered users only

Download (349kB) | Request a copy
[img] Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN (5).pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

ABSTRAK Penyelesaian Sengketa Warisan Di Desa Riangbaring Di Tinjau Dari Hukum Adat Lamaholot di Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, Disusun Oleh Virginia Bao Daran, Nim 2021110821 Sengketa warisan merupakan permasalahan yang sering muncul dalam masyarakat adat, terutama yang berkaitan dengan pembagian harta warisan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mekanisme penyelesaian sengketa warisan di Desa Riangbaring berdasarkan hukum adat Lamaholot di Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, serta mengidentifikasi faktor-faktor penyebab penyelesaian sengketa warisan tidak membuahkan hasil yang optimal. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan yuridis sosiologis dengan jenis penelitian hukum empiris. Data yang dikumpulkan melalui wawancara, dan observasi di Desa Riangbaring, Kecamatan Ile Bura, Kabupeten Flores Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelesaian sengketa warisan di Desa Riangbaring sangat dipengaruhi oleh prinsip-prinsip adat, terutama sistem pewarisan patrilineal yang mengutamakan garis keturunan laki-laki dari istri pertama. Proses penyelesaian sengketa dimulai dari musyawarah keluarga, dilanjutkan dengan musyawarah keluarga besar, dan jika tidak mencapai kesepakatan, berlanjut ke musyawarah adat. Namun, terdapat beberapa faktor yang menghambat penyelesaian sengketa, antara lain ketiadaan sertifikat tanah, kompleksitas budaya, dan status keturunan yang dianggap tidak sah. Ketiadaan sertifikat tanah menyebabkan ketidakpastian hukum dan memperlebar ruang sengketa, sementara perbedaan pemahaman budaya dan norma adat sering kali menimbulkan ketidaksepakatan. Selain itu, keturunan yang dianggap tidak sah dalam hukum adat Lamaholot tidak berhak memperoleh warisan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun mekanisme penyelesaian sengketa berbasis adat memberikan ruang untuk dialog, tantangan yang dihadapi dalam praktiknya menunjukkan perlunya integrasi antara hukum adat dan hukum formal untuk mencapai penyelesaian yang adil dan efektif. Kata Kunci: Sengketa Warisan, Hukum Adat Lamaholot, Patrilineal, Penyelesaian Konflik, Keturunan Tidak Sah

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci: Sengketa Warisan, Hukum Adat Lamaholot, Patrilineal, Penyelesaian Konflik, Keturunan Tidak Sah
Subjects: H Ilmu Hukum > Hukum Perdata
Divisions: Fakultas Hukum > Program Studi Ilmu Hukum
Depositing User: perpus takaan uniflor
Date Deposited: 27 Nov 2025 02:05
Last Modified: 27 Nov 2025 02:05
URI: http://180.250.177.156/id/eprint/4179

Actions (login required)

View Item View Item