MARIA PRISKA, PERU (2025) PEMANFAATAN EKSTRAK JENIS DAUN SEBAGAI BIOHERBISIDA PADA GULMA BABADOTAN (Ageratum conyzoides). Skripsi thesis, UNIVERSITAS FLORES.
|
Text (COVER)
COVER-DAFTAR LAMPIRAN.pdf Download (1MB) |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (259kB) | Request a copy |
|
|
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (390kB) | Request a copy |
|
|
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (232kB) | Request a copy |
|
|
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (282kB) | Request a copy |
|
|
Text (BAB V)
BAB V-DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (277kB) | Request a copy |
|
|
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN-LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (871kB) | Request a copy |
Abstract
ABSTRAK Pemanfaatan Ekstrak Jenis Daun sebagai Bioherbisida pada Gulma Babadotan (Ageratum conyzoides) Maria Priska Peru mariapriskaperu@gmail.com "Gulma babadotan (Ageratum conyzoides L.) merupakan gulma berdaun lebar yang umum dijumpai di lahan pertanian dan dikenal sangat kompetitif terhadap tanaman budidaya. Kehadirannya menyebabkan penurunan hasil pertanian karena bersaing dalam memperoleh air, cahaya, nutrisi, dan ruang tumbuh. Selama ini, pengendalian gulma masih mengandalkan herbisida sintetis yang efektif, tetapi berdampak negatif terhadap lingkungan, kesehatan, dan memicu resistensi gulma. Oleh karena itu, diperlukan alternatif pengendalian gulma yang ramah lingkungan melalui pemanfaatan bioherbisida nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun ketapang (Terminalia catappa), kirinyuh (Chromolaena odorata), dan mimba (Azadirachta indica) dalam menekan pertumbuhan gulma babadotan. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Program Studi Agroteknologi Universitas Flores pada Juli Agustus 2025 menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga perlakuan dan enam ulangan. Perlakuan yang diuji terdiri dari ekstrak daun ketapang 50% (K), kirinyuh 35% (U), dan mimba 20% (M). Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah, dan berat kering gulma babadotan. Data dianalisis menggunakan sidik ragam (uji F) pada taraf 5% dan dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun ketapang, kiriyuh, dan mimba berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan gulma babadotan. Ekstrak daun mimba memberikan pengaruh paling efektif dengan menekan tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah, dan berat kering lebih rendah dibandingkan perlakuan ketapang dan kirinyuh. Kata Kunci: Bioherbisida, Ageratum Conyzoides, Ketapang, Kirinyuh, Mimba
| Item Type: | Thesis (Skripsi) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci: Bioherbisida, Ageratum Conyzoides, Ketapang, Kirinyuh, Mimba |
| Subjects: | C Agroteknologi > Perlindungan Tanaman |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Program Studi Agroteknologi |
| Depositing User: | perpus takaan uniflor |
| Date Deposited: | 08 Dec 2025 05:29 |
| Last Modified: | 08 Dec 2025 05:29 |
| URI: | http://180.250.177.156/id/eprint/4198 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
