PROSES PENYELESAIAN PERZINAHAN (LALAN SALA’) SECARA HUKUM ADAT DI DESA KEMBANG KECAMATAN RIUNG BARAT KABUPATEN NGADA

AYUNI WIDYA, INDAH HAMZAH (2025) PROSES PENYELESAIAN PERZINAHAN (LALAN SALA’) SECARA HUKUM ADAT DI DESA KEMBANG KECAMATAN RIUNG BARAT KABUPATEN NGADA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS FLORES.

[img] Text (COVER)
COVER.pdf

Download (1MB)
[img] Text (BAB I)
BAB I (1).pdf
Restricted to Registered users only

Download (347kB) | Request a copy
[img] Text (BAB II)
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (272kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (315kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
BAB IV (1).pdf
Restricted to Registered users only

Download (330kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
BAB V DAN DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (229kB) | Request a copy
[img] Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

ABSTRAK PROSES PENYELESAIAN PERZINAHAN (LALAN SALA’) SECARA HUKUM ADAT DI DESA KEMBANG KECAMATAN RIUNG BARAT KABUPATEN NGADA Di Susun Oleh : Ayuni Widya Indah Hamzah, Nim : 2021110800 Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses penyelesaian perzinahan lalan sala’ secara adat di Desa Kembang, serta mengidentifikasi faktor-faktor penyebab ketidakpatuhan pelaku terhadap kewajiban denda adat sebagaimana ditetapkan dalam keputusan musyawarah adat. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis sosiologis dengan jenis penelitian empiris. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi lapangan, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelesaian kasus perzinahan lalan sala’ dilaksanakan melalui musyawarah adat yang melibatkan ketua adat, kepala suku, lembaga pemangku adat, korban, istri pelaku, keluarga pelaku, keluarga korban, dan masyarakat. Keputusan adat yang dihasilkan menetapkan pemberian denda adat (waja) sebagai bentuk tanggung jawab pelaku. Denda tersebut mengandung unsur simbolik dan materiil, berupa hewan ternak (sapi), kelapa, ayam, moke, kain adat (lipa talak), beras, uang tunai, dan benda-benda upacara lainnya. Tujuan dari mekanisme ini adalah untuk memulihkan kehormatan korban dan istri pelaku, memperbaiki hubungan sosial, serta mengembalikan keseimbangan dalam masyarakat. Penelitian ini mengidentifikasi dua kategori faktor penyebab ketidakpatuhan pelaku, yakni faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi keinginan menjaga nama baik keluarga serta keterbatasan ekonomi pelaku. Sementara itu, faktor eksternal mencakup lemahnya ketegasan lembaga adat, kurangnya koordinasi antara keluarga pelaku dengan ketua adat, serta ketidakhadiran pelaku dalam musyawarah yang menyebabkan ketidaktahuan terhadap isi keputusan adat. Selain itu, ketiadaan mekanisme pemantauan dan sanksi lanjutan dari lembaga adat menjadi kendala besar dalam menegakkan keputusan adat. Ketidaktuntasan penyelesaian adat ini menimbulkan dampak sosial berupa konflik terselubung antar keluarga dan penurunan kepercayaan masyarakat terhadap efektivitas hukum adat. Secara keseluruhan, kondisi ini melemahkan fungsi lembaga adat sebagai institusi penyelesaian konflik berbasis budaya. Kata Kunci: Hukum Adat, Penyelesaian Perzinahan (Lalan sala’), Denda Adat

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci: Hukum Adat, Penyelesaian Perzinahan (Lalan sala’), Denda Adat
Subjects: H Ilmu Hukum > Hukum Pidana
Divisions: Fakultas Hukum > Program Studi Ilmu Hukum
Depositing User: perpus takaan uniflor
Date Deposited: 11 Sep 2025 04:28
Last Modified: 11 Sep 2025 04:28
URI: http://180.250.177.156/id/eprint/4083

Actions (login required)

View Item View Item