PEMANFAATAN JAMUR Beauveria bassiana UNTUK PENGENDALIAN KUTU PENGHISAP BUAH (Helopeltis spp) PADA TANAMAN KAKAO

AGUSTINA EFRA, SUMANTRI (2025) PEMANFAATAN JAMUR Beauveria bassiana UNTUK PENGENDALIAN KUTU PENGHISAP BUAH (Helopeltis spp) PADA TANAMAN KAKAO. Skripsi thesis, UNIVERSITAS FLORES.

[img] Text (COVER)
COVER-DAFTAR GAMBAR.pdf

Download (1MB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (249kB) | Request a copy
[img] Text (BAB II)
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (276kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (223kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (304kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
BAB V-DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (214kB) | Request a copy
[img] Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN-LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (944kB) | Request a copy

Abstract

ABSTRAK PEMANFAATAN JAMUR Beauveria bassiana UNTUK PENGENDALIAN KUTU PENGHISAP BUAH (Helopeltis SPP) PADA TANAMAN KAKAO Agustina Efra Sumantri efrasumantri03@gmail.com Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas perkebunan penting yang memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian, khususnya bagi petani di Indonesia. Namun, produktivitas kakao sering kali menurun akibat serangan hama, terutama kutu penghisap buah (Helopeltis spp) yang dapat menyebabkan kerugian hasil hingga 50–60%. Selama ini, petani banyak menggunakan pestisida kimia sintetis untuk mengendalikan hama tersebut, tetapi cara ini berisiko terhadap kesehatan, lingkungan, serta menambah biaya produksi. Alternatif pengendalian yang ramah lingkungan adalah penggunaan agen hayati berupa jamur entomopatogen Beauveria bassiana yang mampu menginfeksi dan membunuh serangga inang melalui penetrasi spora dan produksi toksin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh B. bassiana terhadap intensitas serangan Helopeltis spp pada tanaman kakao serta menentukan dosis yang paling efektif. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli–Agustus 2025 di Desa Emburia, Kabupaten Ende, dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas enam perlakuan (kontrol, 5 g/L, 15 g/L, 25 g/L, 35 g/L, dan 45 g/L) dan empat ulangan, sehingga diperoleh 24 satuan percobaan. Data dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA) dan uji BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi B. bassiana menurunkan intensitas serangan Helopeltis spp dari kategori berat (53–71%) menjadi lebih rendah setelah perlakuan. Penurunan paling signifikan terjadi pada dosis 45 g/L (P5), dengan intensitas serangan turun menjadi 25% (kategori ringan). Selain itu, mortalitas Helopeltis spp juga meningkat seiring dosis, dengan angka tertinggi pada P5 sebesar 4,0 pada pengamatan ke-12. Hal ini membuktikan bahwa hipotesis dosis optimum 25 g/L tidak terbukti, karena dosis 45 g/L lebih efektif dalam menekan serangan dan meningkatkan mortalitas hama. Kata kunci: agen hayati, Beauveria bassiana, Helopeltis spp., kakao, pengendalian hama.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Kata kunci: agen hayati, Beauveria bassiana, Helopeltis spp., kakao, pengendalian hama.
Subjects: C Agroteknologi > Hama dan Penyakit Tumbuhan
Divisions: Fakultas Pertanian > Program Studi Agroteknologi
Depositing User: perpus takaan uniflor
Date Deposited: 04 Dec 2025 00:50
Last Modified: 04 Dec 2025 00:50
URI: http://180.250.177.156/id/eprint/4188

Actions (login required)

View Item View Item